Sunday, October 26, 2008

The Rumpies..Gilaaaaa Abieesss!! Friendship Never Ends yaaaa...



I found a new friend..maybe..!!! The Rumpies??? The Rumpies ini sohib-sohib aku waktu jamannya aku kerja di gedung "mercusuar" (sebutan bwt kantor lamaku). Tapiiii..kita mulai dekeeettt bgt,thn-thn ini deh. Aneh ya. Saking seringnya ngumpul,ngerumpi,berenang,hunting..sampe2 kita ksh nama kebersamaan kita dgn sebutan The Rumpies (tau kan grup penyanyi the rumpies jaman dulu?? kalo mrk grup nyanyi..klo kita..bener-bener grup ngerumpi bgt!!! hehehe).

Who is them? Evi yang lebih dikenal dgn sebutan EviAudy,Feb,atw Epoy..whateverlah..hwahahahaha..mantan wartawan..yang hmpr setiap hari kamar di rumahnya dipake basecamp anak2 The Rumpies bwt ngelepas kekesalan,seneng,sedih..hmmm..capeee dehh!!! Opy yang disebut opyta atw pie ini msh mendekam di gedung "mercusuar" sbg editor yang tak terkalahkan oleh editor-editor lain (lho?). Pipin atw biasa dipanggil sama kita-kita Kak Piaw (berhubung dia paling tua diantara kita-kita..kalo di film-film silat mandarin..dipanggilnya kan Kakak Pertama..hihihi) atw pia ini juga msh bertahan dgn segala tekanan di gedung "mercusuar" sebagai wartawan,asisten redaktur,wartawan lagi,asisten redaktur lagi..hehehe. Ratna atw akrab dipanggil Rtn.. (lho?)... ni anak juga wartawan yg msh betah atw dibetah-betahin duduk manis di gedung "mercusuar" hehehe. And yang terakhir ini seorang fans beratnya Atalarik Syah..sama kyk gw..nama sang idola gak pernah lepas dr sang fans..Cucum yang punya email mencantumkan nama Arik..ini juga mantan wartawan tapi dipindah ke bagian promosi oleh gedung "mercusuar"..hwahahaha.

Jalan-jalan,berenang,nonton,makan-makan,ngumpul-ngumpul,sampe nonton Kick Andy hari jumat lalu (25 Okt 08) di IPB gak terlewatkan oleh anak-anak The Rumpies ini..hwehehehe. Malahan sehari sebelum nonton Kick Andy..The Rumpies pada ngumpul di rumahkyu seharian mpe magrib. Seru bgt!!! Semua dibahas,semua dimakan,semua diomongin,semua digosipin,semua diketawain..berisssiiiiiiiiiiiikkkk..tp seruuu abiiissssss...!!

I wish,our friendship never ends. Wlwpun udah jauh,udah pada pindah kerja,udah pada nikah.... inget pengalaman The Rumpies...ngumpul sambil ngerumpi gak akan pernah terlewatkan..hwahahahaha...!!! Kamarkyu akan tetap selalu terbuka lebar bwt dijadiin basecamp pembuangan kekesalan dari The Rumpies..wlwpun harus rela jadwal pacaran diundur atw ditunda...hwiiiikkksss...hehehehe.

"Remember when we used to talk all night?We didn't get much sleep,Talking about and planning out our lives,And who we're gonna to be things were so much different then,Our lives have changed so much my friend,But you and I will always believe... Cause we'll be,You'll see,We'll be,We'll be Friends Forever, We'll be,You'll seeWe'll be,Like Thelma and Louise,We'll be,You'll See,We'll be,we'll be Friends Forever Friends Forever,Friends Forever. I know that he's been hurting you, I've known for a while, Now you've found love in someone new, I can see it in your smile, I swear your secret's safe with me, Won't tell nobody what I see, What you need is perfect trust in me,We all need Someone we can trust A Friend Of our own I swear your secret's safe with me,Your not alone Together Forever,You can depend,Together We will fight 'Til the end"

By. Thunderbugs - Friends Forever

Wednesday, October 22, 2008

I Love U,Mom...

Semoga bermanfaat..

Jakarta, Hukum kekekalan energi dan semua agama menjelaskan bahwa apapun yang kita lakukan pasti akan dibalas sempurna kepada kita. Apabila kita melakukan energi positif atau kebaikan maka kita akan mendapat balasan berupa kebaikan pula. Begitu pula bila kita melakukan energi negatif atau keburukan maka kitapun akan mendapat balasan berupa keburukan pula.Kali ini izinkan saya menceritakan sebuah pengalaman pribadi yangterjadi pada 2003.

Pada September-Oktober 2003 isteri saya terbaring di salah satu rumahsakit di Jakarta. Sudah tiga pekan para dokter belum mampu mendeteksi penyakit yang diidapnya. Dia sedang hamil 8 bulan. Panasnya sangat tinggi. Bahkan sudah satu pekan isteri saya telah terbujur di ruang ICU.Sekujur tubuhnya ditempeli kabel-kabel yang tersambung ke sebuah layar monitor.Suatu pagi saya dipanggil oleh dokter yang merawat isteri saya. Dokter berkata, "Pak Jamil, kami mohon izin untuk mengganti obat ibu". Saya pun menjawab "Mengapa dokter meminta izin saya? Bukankan setiap pagi saya membeli berbagai macam obat di apotek dokter tidak meminta izin saya"Dokter itu menjawab "Karena obat yang ini mahal Pak Jamil." "Memang harganya berapa dok?" Tanya saya. Dokter itu dengan mantap menjawab "Duabelas juta rupiah sekali suntik." "Haahh 12 juta rupiah dok, lantas sehari berapa kali suntik, dok? Dokter itu menjawab, "Sehari tiga kali suntik pak Jamil". Setelah menarik napas panjang saya berkata, "Berarti satu hari tiga puluh enam juta, dok?" Saat itu butiran air bening mengalir di pipi.Dengan suara bergetar saya berkata, "Dokter tolong usahakan sekali lagi mencari penyakit isteriku, sementara saya akan berdoa kepada Yang MahaKuasa agar penyakit istri saya segera ditemukan." "Pak Jamil kami sudah berusaha semampu kami bahkan kami telah meminta bantuan berbagai laboratorium dan penyakit istri Bapak tidak bisa kami deteksi secaratepat, kami harus sangat hati-hati memberi obat karena istri Bapak juga sedang hamil 8 bulan, baiklah kami akan coba satu kali lagi tapi kalau tidak ditemukan kami harus mengganti obatnya, pak." jawab dokter.

Setelah percakapan itu usai, saya pergi menuju mushola kecil dekat ruangICU. Saya melakukan sembahyang dan saya berdoa, "Ya Allah Ya Tuhanku...aku mengerti bahwa Engkau pasti akan menguji semua hamba-Mu, akupunmengerti bahwa setiap kebaikan yang aku lakukan pasti akan Engkau balasdan akupun mengerti bahwa setiap keburukan yang pernah aku lakukan juga akan Engkau balas. Ya Tuhanku... gerangan keburukan apa yang pernah aku lakukan sehingga Engkau uji aku dengan sakit isteriku yang berkepanjangan, tabunganku telah terkuras, tenaga dan pikiranku begitu lelah. Berikan aku petunjuk Ya Tuhanku. Engkau Maha Tahu bahkan Engkau mengetahui setiap guratan urat di leher nyamuk. Dan Engkaupun mengetahui hal yang kecil dari itu. Aku pasrah kepada Mu Ya Tuhanku. Sembuhkanlah istriku. Bagimu amat mudah menyembuhkan istriku, semudah Engkau mengatur milyaran planet di jagat raya ini."

Ketika saya sedang berdoa itu tiba-tiba terbersit dalam ingatan akankejadian puluhan tahun yang lalu. Ketika itu, saya hidup dalam keluargayang miskin papa. Sudah tiga bulan saya belum membayar biaya sekolahyang hanya Rp. 25 per bulan. Akhirnya saya memberanikan diri mencuriuang ibu saya yang hanya Rp. 125. Saya ambil uang itu, Rp 75 sayagunakan untuk mebayar SPP, sisanya saya gunakan untuk jajan. Ketika ibu saya tahu bahwa uangnya hilang ia menangis sambil terbataberkata, "Pokoknya yang ngambil uangku kualat... yang ngambil uangkukualat..." Uang itu sebenarnya akan digunakan membayar hutang oleh ibuku.

Melihat hal itu saya hanya terdiam dan tak berani mengaku bahwa sayalah yang mengambil uang itu. Usai berdoa saya merenung, "Jangan-jangan inilah hukum alam dan ketentuan Yang Maha Kuasa bahwa bila saya berbuat keburukan maka saya akan memperoleh keburukan. Dan keburukan yang saya terima adalah penyakit isteri saya ini karena saya pernah menyakiti ibu saya dengan mengambil uang yang ia miliki itu." Setelah menarik nafas panjang saya tekan nomor telepon rumah dimana ibu saya ada di rumah menemani tigabuah hati saya. Setelah salam dan menanyakan kondisi anak-anak di rumah,maka saya bertanya kepada ibu saya "Bu, apakah ibu ingat ketika ibu kehilangan uang sebayak seratus dua puluh lima rupiah beberapa puluhtahun yang lalu?" "Sampai kapanpun ibu ingat Mil. Kualat yang ngambil duit itu Mil, duit itu sangat ibu perlukan untuk membayar hutang, kok ya tega-teganya ada yang ngambil," jawab ibu saya dari balik telepon. Mendengar jawaban itu saya menutup mata perlahan, butiran air mata mengalir di pipi. Sambil terbata saya berkata, "Ibu, maafkan saya... yang ngambil uang itusaya, bu... saya minta maaf sama ibu. Saya minta maaaaf... saat nanti ketemu saya akan sungkem sama ibu, saya jahat telah tega sama ibu." Suasana hening sejenak. Tidak berapa lama kemudian dari balik telepon saya dengar ibu saya berkata: "Ya Tuhan pernyataanku aku cabut, yang ngambil uangku tidak kualat, aku maafkan dia. Ternyata yang ngambil adalah anak laki-lakiku. Jamil kamu nggak usah pikirin dan doakan saja isterimu agar cepat sembuh."

Setelah memastikan bahwa ibu saya telah memaafkan saya, maka saya akhiri percakapan dengan memohon doa darinya. Kurang lebih pukul 12.45 saya dipanggil dokter, setibanya di ruangan sambil mengulurkan tangan kepada saya sang dokter berkata "Selamat pak,penyakit isteri bapak sudah ditemukan, infeksi pankreas. Ibu telah kami obati dan panasnya telah turun, setelah ini kami akan operasi untuk mengeluarkan bayi dari perut ibu." Bulu kuduk saya merinding mendengarnya, sambil menjabat erat tangan sang dokter saya berkata."Terima kasih dokter, semoga Tuhan membalas semua kebaikan dokter." Saya meninggalkan ruangan dokter itu.... dengan berbisik pada dirisendiri "Ibu, I miss you so much."

Keterangan Penulis:Jamil Azzaini adalah penulis buku Best Seller KUBIK LEADERSHIP; SolusiEsensial Meraih Sukses dan Kemuliaan Hidup

Tuesday, October 21, 2008

Persahabatan

Tidak ada yang paling indah di dalam dunia ini selain sebuah persahabatan. Memang benar kata pepatah..mencari seorang sahabat lebih sulit dibandingkan mencari seratus orang musuh. Bagiku...persahabatan lebih berharga dari apapun. Jujur,aku adalah orang yang sedikit tertutup pada keluargaku untuk bercerita tentang suatu hal. Bukan berarti aku tidak terbuka dengan mereka. Tetapi ada beberapa hal yang hanya sanggup aku ceritakan pada sahabat-sahabatku. Itulah salah satu guna seorang sahabat. Sahabat sejati pasti akan selalu ada untuk kita di saat kita sedih,senang,tertawa,menangis. Begitu pun dengan kita..kita pun harus selalu ada untuk sahabat kita.

Curhat dengan sahabat tidak akan cukup hanya dengan waktu 5 atau 10 menit. Banyak hal yang akan diceritakan dari orang-orang yang bersahabat. Kepercayaan sangatlah penting untuk membina suatu persahabatan. Kalau di dalam suatu persahabatan sudah tidak ada lagi kepercayaan, maka yang ada di dalam persahabatan hanya penuh dengan kecurigaan. Ujung-ujungnya berubah menjadi musuh. Apakah pantas apabila itu disebut dengan sebuah persahabatan?

Aku menempatkan seorang sahabat bukanlah lagi sebagai sahabat melainkan sebagai saudaraku yang paling dekat. Kangen kalau enggak ketemu. Sedih kalau kehilangan sang sahabat. Maka aku selalu berusaha untuk menjaga persahabatan itu dengan erat. Jangan sampai persahabatan itu hilang begitu saja.

Semoga persahabatan kita abadi ya,sahabat...

Monday, October 20, 2008

Yang Kutau Cinta Itu Indah


Pernah gak merasakan kita dicintai oleh orang lain, sementara kita tidak mencintainya??? Aku yakin semua pernah merasakannya. Aku pun demikian. Aku dicintai seseorang yang awalnya aku sama sekali tidak mencintainya. Aku sudah terlanjur menghargainya sebagai sahabat. Tapi entah kenapa,aku pun menerima pinangan cintanya. Akhirnya kita berdua pun jadian. Awal-awal jadian aku bergelut dengan kegelisahan,bimbang,merasa gak nyaman dengan hubungan ini. Tapi,perlahan aku pun harus belajar untuk take and give,memberikan suatu kesempatan di dalam hubungan kami. Dan ternyata kami akhirnya mencapai sebuah hubungan panjang yang penuh dengan kasih sayang.

Hmmm... memang... ketika cinta itu menyapa kita dan meminta untuk menjadi bagian dari hati kita, tanpa kita merasakan cinta itu..kita tidak akan pernah tau bahwa cinta itu indah jika kita tidak belajar dan merasakan bagaimana arti cinta yang menyapa itu. Rasanya sulit untuk menerima kehadiran cinta tersebut.

Namun, ketika kita tau bahwa belajar dan merasakan arti cinta itu dengan tulus..maka kita akan berjalan dengan penuh keikhlasan dan kenyamanan.

Karena memang cinta itu indah, asalkan kita tulus untuk mengenalnya lebih jauh tentang cinta. jangan hanya mengharapkan cinta yang kita punya untuk orang yang belum tentu mencintai kita..sedangkan cinta yang telah menyapa kita itu telah benar-benar tulus mencintai kita.

Kita tidak akan pernah merasa tau arti bahagia dan cinta itu,ketika kita belum mencobanya dan tidak memahami arti yang sesungguhnya.